Original post: 27 Februari 2013
Pelan-pelan, saya selalu bertanya, sebenarnya apa yang saya cari di dunia ini. Ehm, saya sih tahu pasti itu, sudah ada di dalam utopia saya, tapi sungguh hal itu tampaknya sangat sulit untuk dicapai. Well, mungkin karena saya memang kurang usaha ke arah sana.
Ya, jadi seperti inilah saya sekarang.
Kalau dipikir-pikir, mungkin saya sudah macam orang bodoh saja ya. Ditawarkan promosi ketika masa kerja saya bahkan belum 2 tahun, saya malah milih pindah. Sempat nyaris masuk ke company farmasi yang namanya paling familiar se-Indonesia, saya terus ogah hanya karena hal sepele: banjir. Sempat hendak ditawarkan promosi (lagi), saya tolak juga.
Nggak cuma itu sih, dalam posisi saya sekarang yang cuma duduk diam dan sama sekali tidak menyebar CV (CV saya paling update itu awal 2012), lewat berbagai cara saya dapat 3 kemungkinan pindah ke perusahaan milik asing (PMA). Dan apa yang terjadi kemudian? Semuanya saya abaikan. Setia banget kan? Plus, saya juga nggak woro-woro ke seluruh khalayak bahwa saya barusan menolak tawaran sebuah perusahaan besar. Jadi, orang lain-pun (yang nggak baca blog ini) nggak akan tahu kalau saya sudah sebegitunya.
Ketika hendak jadi penulis, saya juga sadar bahwa style saya sama sekali nggak cocok jadi penulis. Pekerjaan seperti saya sekarang inilah yang cocok, ada bos, dan saya ada di belakang layar. Kalau jadi penulis? Mana ada bosnya? Saya hanya akan tidur terkapar sepanjang waktu di kos-kosan. *dasar malas*
Satu hal yang saya kejar saat ini hanyalah hendak mewujudkan keinginan Bapak, yang tahun lalu sebenarnya sudah nyaris kesampaian. Sudah jadi takdir dalam hidup saya bahwa segala hal itu tidak bisa dicapai dengan mudah, tapi penuh kerja keras. Saya bukan orang yang memiliki keberuntungan baik dalam hal unda-undi, jadi saya harus mendapatkan segalanya dengan usaha.
Masih ada cukup waktu untuk itu. Semoga bisa.
No comments:
Post a Comment