Friday, December 27, 2013

When Enabler Disabling Me

Original Post 16 Juli 2013

Nggak peduli itu judul salah, tapi itu yang kepikiran untuk masalah yang sudah 1 minggu saya alami ini. Bukan bermaksud hendak curhat kerjaan, tapi asli saya nggak tahu harus ngeluh ke siapa lagi. Eh, saya bukannya mau ngeluh duluan. Seminggu ini saya sudah berusaha melakukan prosedur yang baik dan benar tapi hasilnya? NONSENSE!
Saat ini saya menjalani 2 fungsi, planner dan eksekutor. Kalau 2 tahun pertama saya, si enabler itu berguna banget untuk fungsi saya sebagai planner. Kalau sekarang, kebalikannya. Si enabler itu berguna banget untuk fungsi saya sebagai eksekutor.
Artinya, saya nggak bisa menjalankan kewajiban saya sebagai eksekutor, sudah seminggu ini dengan pasal tidak bisa akses si enabler.
Ya, ini sama persis dengan Polantas yang nggak bisa turun ke jalan. Ini sama dengan keyboardis yang nggak bisa masuk ke ruang rekaman untuk main keyboard. Ini sama persis pula dengan guru yang nggak bisa masuk kelas.
Sudah seminggu loh. Dan sudah puluhan transaksi saya eksekusi dengan nebeng komputer orang. Agak absurd juga sih. Nanti giliran transaksi telat, pasti saya yang salah. Tapi, siapa coba yang peduli?
Saya sudah mengajukan keluhan sesuai prosedurnya, dan saya hanya menunggu sambil tertawa saja ketika laporan saya di CLOSED begitu saja tanpa perbaikan. Nggak menyerah, saya ajukan lagi, dan saya justru semakin tertawa melihat laporan saya justru dilempar kesana dan kemari.
HAHAHAHAHAHAHAHA.
Udah ah. Ketawa saja. Kalau memang nggak ada yang mau membantu saya menyelesaikan masalah ini, ya silakan. Untung masih ada orang-orang yang rela komputernya saya pinjam untuk menyelesaikan transaksi harian. Cuma ya maaf saja, kalau begini terus, ya nggak tahan juga dong.
Saya akan tetap memberikan yang terbaik, meski lingkungan membalas sebaliknya :)

No comments:

Post a Comment