Wednesday, December 25, 2013

Neptunus, Bagaimana Nasibnya?

Original Post 7 Februari 2013

Yah, sesudah cerita tentang Alfa, akhirnya saya menyelesaikan naskah kedua yang bersifat sesuai-dengan-persyaratan-penerbitan-buku. Naskah itu minimalis (sekali–menurut saya) karena sangat mepet dengan persyaratan minimal. Aslinya sih ini, nggak gue banget, tapi apa daya deadline melanda. *alasan*
Naskah ini baru mulai ditulis 2 minggu sebelum deadline, dan nggak ditulis setiap hari. *pletak*
Ya, pada akhirnya sih, naskah ini selesai. Itu dulu yang penting.
Dan, akan halnya Alfa, saya memberi judul naskah ini dengan ‘NEPTUNUS’. Karena apa? Nanti, suatu saat akan saya buka. Karena saya sedang mencoba memberikan nilai beda terhadap tulisan-tulisan saya (terutama yang ditujukan untuk menggapai mimpi punya buku).
Ada garis besar yang sama antara Alfa dan Neptunus. Tapi dengan gaya yang berbeda. Plus, tentu dengan sedikit galau khas saya.
Dan baru ngeh ternyata Neptunus akan bertempur bersama 390 naskah lainnya. Gile bener.
Secara konten, saya akui kalau memang belum maksimal, karena saya ngedit terakhir saja sambil kepala cenut-cenut habis futsal 2 jam full. Tapi persoalan sudut pandang dan metode yang cukup baru (setidaknya saya belum pernah membaca buku dengan sudut pandang seperti yang ada di Neptunus) adalah andalan saya. Selain itu, naskah saya memang hanya akan sesuai untuk penerbit ini karena sebuah alasan.. hehehe..
Semoga Neptunus mendapatkan tempatnya :)

No comments:

Post a Comment