Wednesday, December 25, 2013

Excess of Speech

Original Post 9 April 2013

Lucu kali ya, sebuah speech yang pastinya ditujukan untuk membuat orang termotivasi bekerja, justru membuat saya menyelesaikan sesi speech itu dengan penuh tanda tanya. That’s why, saya menjuduli tulisan ini dengan ekses, karena menurut kamus, ekses itu adalah dampak yang bertendensi negatif.
Tidak ada yang salah dengan speech yang saya dengar. Semuanya isinya bagus dan aktual dan nyata. Buktinya jelas dan sudah berkali-kali saya alami. Tidak ada keraguan sama sekali.
Tapi kemudian, ketika ditanyakan soal “FIND MEANING”, ketika lantas disebut soal “BELIEF”, dan lainnya yang sejenis. Eh saya malah bertanya lagi: what is the meaning? Gue ini maknanya apa dalam hari-hari yang terjadi.
Masalahnya memang cuma 1, ketika saya mengizinkan orang untuk menyakiti perasaan. Kadar gengsi saya memang terlalu tinggi. Sudah sejak lama itu. Kalau saya salah, jangan pikir saya akan minta maaf dengan mudah. Ya semacam itulah. Dan salah satu impact gengsi tinggi itu tadi adalah saya jadi mempersilahkan penolakan orang untuk mendengarkan ide saya menjadi sebuah luka hati.
Hal simpel sejatinya, i just told something yang relevan, dan lantas tidak didengar. Eh masalahnya, hal yang pernah saya bicarakan itu tahu-tahu menjadi cacat ketika orang lain (pihak ketiga) mengecek kondisi. Saya, orang yang S-nya hanya 1, dan tahun 1970-an juga baru direncanakan ini, ya geli aja ngelihatnya. They didn’t listen to me at that time, actually, they ignore all of my idea. Tapi kemudian menerima ketika orang ketiga bilang.
Yeah, karena itu, saya sekarang berada pada titik ngapain-juga-gue-mikir-wong-didengar-juga-kagak. Kontekstual yang absurd ketika diadu dengan find meaning.
Well, entahlah..
Speech yang bagus itu justru bikin saya mengenang masa silam. *ups, masa lalu ya masa lalu*
Dan tampaknya, saya memang harus merestorasi diri saya berdasarkan speech itu. Karena sejak kejadian yang ironisnya terjadi pada saat saya resmi 26 tahun itu, meaning yang saya punya itu sudah hilang–sama sekali.

No comments:

Post a Comment