Kamera

Original Post 4 Maret 2013

Benda itu masih saja bikin saya terbayang-bayang. Iya, kamera DSLR 

Sebenarnya mudah sih, karena untuk sebuah kamera tipe pemula kayak saya, harganya bahkan lebih murah dari gaji saya sebulan *songong mode on* Tapi kejadian di Citywalk kemarin bikin saya berpikir keras.

Kenapa?

Karena, gaji saya, sesudah dikurangi cicilan, isi pulsa (permintaan via grup Whatsapp Hae Hae), juga tagihan listrik-telepon di rumah sana, plus tagihan kartu kredit, ternyata sudah ‘tinggal’ sekian. Kalau saya beli kamera itu sekarang, bisa sih bisa, tapi terus buat apa?

Belum lagi keinginan untuk mudik, itu jelas butuh minimal 2 juta rupiah. Terus apa lagi ya? Ya pokoknya segala keinginan lainnya.

Memang, bulan Februari kemarin pengeluaran meningkat, kondangan jauh, lalu bolak balik Jakarta demi Kelas Inspirasi, sampai kejadian yang menimpa si lappy. Rangkaian peristiwa yang cukup menguras tabungan.

Keinginan saya itu sepele bin banget. Nanti waktu si Cici sumpahan, saya sudah bisa bawa kamera DSLR sendiri. Lalu kalau sudah, saya mau ke Semarang, di Jalan Setiabudi, di tempat tentara, mau foto angsa cantik yang nangkring di atas pohon.

Masih lama kan ya? -____-”