Wednesday, December 25, 2013

Berubah Dengan (Sangat) Cepat

Original Post 11 Juli 2011

10 November 2010
Dalam pengaduan pertama, 18 Agustus lalu, Chozin dan kawan-kawan memang melampirkan beberapa pemberitaan di media massa. Mengutip sejumlah media online, Nazaruddin diduga melakukan pemerkosaan terhadap seorang sales promotion girl (SPG) bernama Dita (bukan nama asli), di Hotel Aston Pasteur, Bandung. (Mengusut Kasus Dugaan Perkosaan)
23 November 2010
Namun, komposisi kepengurusan DPP Demokrat menimbulkan resistensi di kalangan beberapa kader walau Marzuki Alie, Andi Mallarangeng, serta beberapa tim sukses keduanya diberi porsi yang relatif memadai. Serangan “halus” dari kader yang kecewa karena tidak terakomodasi dalam jajaran Dewan Pimpinan Pusat (DPP), maupun dominannya kader baru yang mengisi jajaran DPP Demokrat; merupakan bara dalam sekam yang tidak mudah dipadamkan. Tidak hanya Jhonny Allen Marbun yang—sebelum menjadi Wakil Ketua Umum 1 Partai Demokrat—telah bermasalah secara hukum dengan KPK; tetapidugaan korupsi pada pembangunan pabrik antivirus flu burung oleh PT Bio Farma di Bandung serta dugaan skandal seksual yang diduga melibatkan Bendahara Demokrat, M. Nazaruddin, pada saat Kongres Partai Demokrat akhir Mei 2010, dihembuskan ke banyak media umum maupun alternatif seperti hminews.com. (Akankah Anas Sukses Memimpin Demokrat?)
7 Maret 2011
Sebelum masuk Dewan Perwakilan Rakyat sebagai anggota Komisi Hukum dan Hak Asasi Manusia, Nazaruddin memang pengusaha. Kini, selain sehari-hari mengurusi niaganya, ia berkantor di ruang 924 Gedung Dewan. Sayang, Nazaruddin seperti bermain misteri. Banyak pegawai di kantornya memiliki jawaban seragam. Dua hari bolak-balik mendatangi kantornya di Tower Permai, Tempo dihalangi sebelum masuk gedung. Seorang anggota satuan pengamanan menghardik, “Tidak ada yang bernama Pak Nazaruddin di sini!” Di dada seragam petugas itu tertulis nama Teguh Kiswanto. Menjelang tenggat Jumat pekan lalu, Nazaruddin malah menelepon Tempo. Sayang, tak satu pun keterangan yang ia berikan boleh dikutip. (Siasat Bisnis Bendahara Partai)
13 May 2011
Sebelum terseret dalam kasus dugaan suap Wisma Atlet Sea Games, nama Muhamad Nazaruddin juga sempat menjadi bahan perbincangan, saat terpilih sebagai Bendahara Umum pada Kongres ke II Partai Demokrat (PD), Mei 2010 lalu. (Nazaruddin Pernah Tersandung Kasus “Esek-esek”)
23 May 2011
“Dewan Kehormatan yang memiliki kewenangan untuk memeriksa dan memutuskan adanya dugaan pelanggaran etika yang dilakukan oleh anggotanya, sudah pada kesimpulan tidak ingin mempertahankan kader partai yang menyalahi etika partai, yakni bersih, santun, dan cerdas,” ungkap sumber SP di internal Demokrat, Senin (23/5) siang di Jakarta. (Akhirnya Nazaruddin Dipecat)
25 May 2011
Langkah cepat dan agresif PD terhadap Aziddin, terlihat mencolok dibandingkan dengan langkah yang diambil terhadap Nazaruddin. Hal tersebut tampak dari pembelaan yang datang bertubi-tubi terhadap diri Nazaruddin, yang menunjukkan bukti betapa kuat posisinya di Demokrat.
Bayangkan saja orang sekelas Aziddin, salah satu deklarator atau pendiri partai Demokrat bisa langsung dilengserkan begitu saja. Coba bandingkan dengan Nazaruddin yang baru berusia 33 tahun, dan juga baru diangkat jadi bendahara partai dalam Munas PD di Bandung tahun lalu. (Selanjutnya…Tarik Nazaruddin Dari DPR)
7 Juni 2011
“Tim itu bukan dewan kehormatan yang kirim tetapi DPP dan fraksi, tentunya akan kami rapatkan juga bagaimana perkembangannya. Tapi yang penting kalau masih sakit kan kasihan sebagai manusia kita hormati. Saya kira itu saja,” tuturnya. (Sedang Sakit, Demokrat Minta Jangan Ganggu Nazaruddin)
9 Juni 2011
Anas menegaskan pihaknya masih melakukan komunikasi untuk memantau perkembangan Nazaruddin di Singapura. “Kami masih ada tim yang berkomunikasi dengan Nazaruddin,” ujar Anas di Jombang, Jawa Timur (Anas Yakin Nazaruddin Akan Pulang)
15 Juni 2011
Sutan mengaku tadi malam telah ditelepon langsung Nazaruddin. Dalam percakapan melalui telepon itu, Nazaruddin mengaku dirinya masih sakit dan perlu berobat intensif. Di kesempatan itu, Sutan mengimbau agar Nazaruddin senantiasa memberi kabar. (Nazaruddin Telepon Sutan Tak Bisa Hadir Besok)
7 Juli 2011
“Kebohongan Nazaruddin yang sangat jelas telah menjadi dasar utama dari pelaporan yang bersangkutan ke polisi beberapa waktu lalu,” kata Patra di Jakarta, Kamis (7/7/2011). (Anas Nilai Nazaruddin Banyak Berbohong)
Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika Partai Demokrat Ruhut Sitompul memastikan M Nazaruddin akan dipecat sebagai kader Demokrat. Surat pemecatan sudah diteken Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas. (Ruhut Pastikan Nazaruddin Dipecat dari Demokrat)
Ketua DPC Partai Demokrat Jember Saptono Yusuf mengatakan, tuntutan itu diungkapkan karena pengurus dan kader partai di Kabupaten Jember kecewa dengan ulah Nazaruddin. “Apalagi yang bersangkutan wakil dari dari Dapil (Daerah Pemilihan) IV, Jember-Lumajang,” katanya kepada sejumlah wartawan, Kamis, 7 Juli 2011. (Partai Demokrat Jember Tuntut Nazaruddin Dipecat)
11 Juli 2011
“Jadi ini baru ketahuan belakangan. Waktu kongres juga ternyata dia banyak menerima sumbangan dari orang, baru banyak yang bicara setelah Nazaruddin pergi,” jelasnya. (Mubarok: Nazaruddin Simpan Uang Ratusan Miliar Rupiah)
12 Juli 2011
“Kalau orang korupsi itu menipu semua orang. Sekarang baru ketahuan,” kata anggota Dewan Pembina PD Ahmad Mubarok saat dihubungi detikcom, Selasa (12/7/2011). (Demokrat Mengaku Tertipu Oleh Nazaruddin)
* * *
Betapa dunia cepat sekali berubah… Trims buat portal berita yang saya kutip beritanya, semuanya hyperlink untuk keaslian berita..

No comments:

Post a Comment