Tuesday, December 24, 2013

Cari Duit

Original Post 10 Juli 2011

Maaf sebelumnya, jika teman-teman membaca tulisan ini dan kemudian merasa saya merendahkan orang, atau sejenisnya. Sama sekali tidak bermaksud, justru di tulisan ini saya mencoba mengapresiasi orang-orang yang berusaha.
Well, entah kenapa, malam ini, ketika keluar dari sebuah Mart, saya mendadak emosi jiwa mendengar suara gelas plastik berisi koin digoncangkan. Yup, ada pengemis yang nongkrong di depan Mart itu dari sejak buka sampai tutup (kayaknya). Entah kenapa pula dalam hati saya jadi panas. Sekali lagi entah kenapa.
Sejujurnya, untuk pekerjaan minta-meminta itu saya nggak pernah suka. Saya tahu sukarnya hidup yang dialami masing-masing orang, pastilah itu. Saya yang begini aja merasa kadang sukar, apalagi yang untuk makan saja susah. Tapi, saya lebih sangat menghargai orang yang punya usaha untuk hidup. Bagi saya, sekali lagi ini pendapat pribadi, duduk di depan Mart kemudian menggoncang gelas plastik isi koin kepada setiap orang yang keluar dari Mart itu bukan usaha. Tak jauh dari Mart itu, ada bapak tua yang jualan kue dengan bakulnya. Di Palembang, ada difabel yang jualan koran Sumeks dan Sripo di daerah Bangau, di beberapa tempat ada orang difabel lain yang ber-effort untuk cari duit. Lantas duduk diam di depan Mart? Apa pula itu?
Hidup itu emang susah, apalagi di jaman sekarang ini. Saya pun pernah ngalami jadi pengangguran yang nggak jelas ngapain, nggak enak bener, sumpah! Tapi berusaha, memberikan karya, pastinya akan memberi makna lebih ketika kita menikmati hasilnya. Kalau pengamen, bagus, saya kadang kasih lebih juga. Kalau pas-pasan yang pas-pasan juga. Selagi memang ada value yang cocok di kantong, pasti saya kasih. Kenapa? Karena mereka sudah berusaha. Dan dibandingkan emak-emak yang duduk diam di depan Mart? Masih panas saja hati ini.
Yah, sekali lagi, saya cuma lagi panas hati saja. Semoga tidak dianggap menyinggung. Terima kasih.

No comments:

Post a Comment