(Original post 27 Mei 2013)
Kemarin, makan malam dan ngobrol ngalor ngidul sama teman, untuk
sebuah durasi yang cukup lama, ya seperti yang ditulis di judul posting
ini.
Obrolan sederhana yang kemudian membuat saya perlu menarik beberapa hal.
Pertama. Salahkah saya kuliah apoteker?
Ini mirip obrolan malam sebelumnya. Ketika berhadapan dengan banyak
teman dari aneka company farmasi. Poinnya adalah, apakah yang kita
peroleh itu cukup? Kenapa kemudian income kita masih kalah dengan orang
yang buat sepeda motor, misalnya.
Kedua. Salahkah saya nggak resign-resign?
Hehehe. Pertanyaan mengusik sih kalau ini. Ketika tawaran ada, dan
saya keukeuh nggak mengambil, sampai akhirnya tawaran sepi kembali.
Huiks. Apalagi habis ngobrol–malam sebelumnya–sama beberapa teman lain
yang sebagian sudah resign, sebagian lain nggak resign-resign.
Ketiga. Bagaimana soal jodoh?
Entahlah, mungkin ini terkait dengan madesu (masa depan suram ketika
berada di suatu tempat. Sama juga dengan obrolan sebelumnya ketika saya
tahu ada teman yang hendak resign, guna pindah ke Jakarta dan mendekat
dengan calon istrinya.
Ada hal-hal yang perlu direnungkan. Ada hal-hal yang perlu
diputuskan. Tapi sejauh ini, saya masih percaya bahwa jalan yang saya
titi sekarang, masih yang terbaik.
Entah besok.
No comments:
Post a Comment