(Original post 12 June 2012)
Kalaulah teknologi tidak secanggih sekarang, mungkin para pelaku Long
Distance Relationship (LDR) alias Pacaran Jarak Jauh (PJJ) adalah
manusia paling menderita di dunia.
Terbayang cerita orang-orang lama ketika surat menjadi satu-satunya
sarana yang murah untuk bertukar cinta via kata-kata. Kalaulah telepon,
itu pun tidak semua punya telepon. Wartel menjadi komoditi yang kaya dan
ketika rindu masih tidak tertahan tapi biaya telepon sudah gede, itu
menjadi beda soal.
Ah, teknologi yang termanifestasi pada gadget.
See?
Sejak handphone ada, dan perlahan menjadi kebutuhan ‘primer’ manusia,
dimana sekarang seseorang bisa punya 2-5 buah handphone, benda ini
menjelma menjadi sarana.
Entah sarana apa, tapi untuk para pelaku LDR alias PJJ, benda ini penting untuk menjalin hubungan.
Teknologi SMS dan telepon sudah cukup memfasilitasi, pada awalnya.
Lantas kini muncul BBM atau Whatsapp, serta fasilitas messaging lain
yang memungkinkan untuk bertukar kata, selalu dekat.
Ah, lihat saja, bahkan di tempat umum pun orang bebas mengeluarkan
handphone meski dengan resiko keamanan tinggi. Kenapa? Nyatanya
kebutuhan itu mengalahkan kekhawatiran.
Yah, pada akhirnya itu memang sarana. Cinta akan terbentuk dari
jalinan komunikasi secara intensif dibalut dengan rasa. Gadget hanya
memfasilitasinya.
No comments:
Post a Comment