Sunday, July 28, 2013

Ngedit Buku

Ini kali ketiga saya ngedit naskah (calon) buku. Dan rasanya masih antik. Iya, saya yang sarjana farmasi apoteker ini malah ngedit naskah. Yah, naskah sendiri sih, sebelum dikirim ke penerbit.
*masih berupaya kembali ke jalur impian*
Soal ngedit-ngedit rasanya sih bukan hal baru bagi saya. Kursus-kursus ada sedikit dulu pas kuliah. Jelek-jelek begini, saya lulusan kursus jurnalistik angkatan sekian (sertifikatnya ada di kos), yang diselenggarakan sama kampus. Lalu saya juga ngedit beritanya Cas Cis Cus pas kelas 2 SMA. Juga ngedit Pharmaholic, waktu saya pegang majalah itu.
Untuk naskah buku, yang pertama saya edit adalah proyekan inisasi saya sendiri, buku “Aku dan Cantus Firmus”. Mengumpulkan sekian tulisan itu ternyata ribet. Belum lagi atur-atur margin, menyamakan font dan lainnya. Kebetulan sih, saya nggak mengedit konten, karena merasa nggak berhak saja sih. Apa ini buku dijual saja ya waktu konser reuni? Hahahahaha.
Lalu kedua, pas ngedit Oom Alfa. Itu adalah pengalaman ngedit paling asyik. Sampai kemudian saya sampai pada keputusan print–kemudian beli printer. Kurang niat apa saya jadi penulis coba? Untuk urusan macam itu saja, saya sampai beli printer. Sekarang? Ngonggok aja itu di kosan.
Ngedit itu seru sebenarnya, tapi butuh ketelitian tingkat tinggi. Kalau di Oom Alfa kan itu cerita pribadi saya sendiri, jadi nggak ada isu soal ketidaksambungan.
Nah, ini yang saya alami di Lovefacture. Naskah yang hendak saya kirim ke penerbit yang sama dengan tempat saya ngirim Oom Alfa.
Lovefacture, sila klik link-nya di kanan atas blog ini, kan cerita fiksi. Ada alur yang harus saya perhatikan dalam mengedit naskah ini. Kalau di awal saya bilang si Destia itu karakternya begini, maka sampai akhir ya harus begini. Konsistensi itu yang sulit minta ampun. Mana kemudian kan saya pakai aneka sudut pandang yang justru bikin repot sendiri waktu mengeditnya.
Deadline harus ditetapkan, dan harus kelar.
Satu hal adalah tetap meyakini bahwa saya bisa. BISA! *ini slogannya siapa sih?*

No comments:

Post a Comment