Hari-hari ini, ada aja pesan masuk yang berkonteks "meminta"..
Well, sejauh saya kuat dan saya bisa, pasti saya kasih. No issue soal ini. Please note!
Cuma mendadak iseng membayangkan...
Duluuuu...
Di tahun 2008, ketika saya punya opsi untuk tidak lulus cepat, saya memilih untuk tetap lulus cepat. Mengapa? Saya ingin segera membebaskan diri saya dari kucuran dana orang tua. Itu thok! Kalau saya mau, saya bisa sih memperpanjang masa studi saya, entah itu dengan mengulang banyak kuliah saya yang C, tapi saya nggak mengambil opsi itu.
Ketika 2009 saya mulai kerja, saya punya opsi untuk membawa beberapa fasilitas yang saya punya sebelumnya ke seberang laut sana. Tapi saya juga nggak ambil.
Nah! Masa-masa awal saya kerja itu yang unik. Asli, nyaris saya nggak punya apa-apa. Kemana-mana dengan angkot ijo atau nebeng. Kere jelas, berapa sih gaji karyawan pemula. Meski memang itu cukup besar diantara tempat-tempat lain untuk kategori fresh graduate.
Ada bulan-bulan saya menanti benar gajian. Kenapa? Ya, karena saya benar-benar SUDAH TIDAK PUNYA UANG. Itu saja.
Hmmm, ada niatan untuk meminta, tapi saya urungkan.
Kadang, iri hati juga sih. Seandainya saya ada di posisi terbalik, mungkin saya bisa meminta. Nyatanya tidak. Terminologi "seandainya" itu jelas bukan kenyataan. Nyatanya, saya tidak bisa meminta pada siapapun kala itu. Ada sih, opsi meminta orang tua, tapi itu opsi terakhir banget-banget. Bahkan, saya pernah ngutang ke koperasi karena perkara duit ini. Hahahaha..
Yah, sesuatu itu nggak selalu timbal balik. Nggak selalu yang saya alami dulu harus dialami orang lain, dan sebaliknya. Nggak selalu apa yang kita beri akan berimbas dengan yang kita terima, dalam konteks tertentu.
Ini cuma pikiran iseng saja sih. Tapi saya jadi paham gimana perasaan orang tua begitu saya kirim pesan "minta duit" atau "minta pulsa". Ternyata begini to..
Dan, percaya atau tidak, itulah faktor utama saya masih bisa bertahan dalam ketidakbetahan hati yang sudah bertahun-tahun saya alami ini. Saya nggak mungkin melepas semua yang ada seketika, karena ada hal-hal seperti ini.
Ya, sudah.
Berkorban hati sedikit nggak apa-apa. Nggak ada yang tahu ini.
:)
No comments:
Post a Comment