Monday, December 16, 2013

Pekan Suci, Sebait Ambisi Pribadi

Original post 6 April 2012

Tentunya saya bersyukur sepanjang hayat dilahirkan di keluarga dengan tingkat kerohanian memadai. Yah, bagaimanapun, lewat berbagai pemaksaan, bapak berhasil membuat saya aktif di gereja. Mulai dari putra altar hingga lektor. Semasa SD-SMP hanya saya yang lolos dari kewajiban mazmur, semata-mata karena saya malu menyanyi! Hehehe..
Bapak, sebagai ketua wilayah abadi, juga aktif banget di gereja. Saking aktifnya, jarang itu yang namanya keluarga kami berkumpul duduk nyaman layaknya keluarga yang lain. Dulu jaman ber-6 masih 1 domisili, masih sering sih. Seiring SMP saya mulai memisahkan diri sok gaul ikut duduk bareng teman-teman. Giliran mudik?
Wew..
Kadang bapak yang tugas, kadang mamak, kadang dua-duanya, dan kadang saya macam anak hilang yang kembali lagi. Why? Lha, waktu saya mudik, tahu-tahu disuruh tugas mazmur pas misa Natal. Aeng-aeng sajo.
Dan di pekan suci ke 25 dalam hidup ini, saya mulai mencerna sebait ambisi pribadi saya di gereja. Dulu waktu join di Cana saya berhasil menyamai bapak dalam hal menjadi rasul yang dicuci kakinya. Sebelumnya, saya juga berhasil menjadi Yesus, dua kali, di peragaan Minggu Palma. Meski dialognya sangat minimalis, tapi itu peran yang dahsyat buat rakyat jelata di dunia pergerejaan macam saya.
Kalau tugas misdinar?
Ah, itu sih sudah lengkap, segala misa sudah saya lakoni, utamanya natal paskah. Jadi nggak ada utang lagi :)
Dan yang belum tercapai seumur-umur adalah jadi Yesus waktu Pasio Jumat Agung. Sungguh, entah kenapa, saya ingin sekali. Pastinya sih pengaruh bapak yang juga jadi Yesus abadi di gereja kampung halaman sana ikut andil. Dulu ketika aktif di komunitas, saya belum bisa baca not dengan baik, sehingga minder. Giliran sudah lumayan, eh nggak aktif di gereja.
Hufffttt.. Entahlah, semoga di tahun-tahun ke depan, ambisi pribadi itu bisa terlakoni.
Semoga!
Selamat Jumat Agung!

No comments:

Post a Comment