Barusan sebelum pulang kantor, masih dengan rasa sebel beranak pinak gara-gara Telkomsel yang sudah bertahun-tahun di sakuku tiba-tiba melakukan sedot pulsa pagi tadi, saya buka FB. Sebagai manusia online sejati, buka FB itu semacam wajib. Itu juga kenapa saya beli smartphone, soalnya si LG sudah tidak nyaman dipencet scroll-nya gara-gara keseringan dipakai OL. Hahahaha..
Ibu dosen memberikan tautan ke wall saya, katanya salah satu tulisan di blog ini direview di dagdigdug dot com. Segera deh buka link-nya. Ternyata, saya paham. Pasti ibu dosen yang memberikan ide untuk mereview tulisan itu setelah membaca dan komen kemarin. Hehehehe.. Oya, reviewnya bisa dicek disini.
Dan berikutnya, Bapak Dosgil malah komen di posting tersebut. Mirip juga. Yah, Bapak Dosgil dan Ibu Dosen memang sehati. Nggak di kampus, nggak di blog sini. Hihihihi..
Okelah.. Saya sungguh terapresiasi pada setiap komen yang masuk. Bagaimanapun, seorang penulis pemula pasti akan terpacu setiap kali ada yang bilang BAGUS, BAIK, OKE, MANTAP, dan sejenisnya. Ya kan?
Nah, soal posting yang rada jadi pertanyaan itu, mau sedikit bercerita saja latar belakangnya.
Tulisan itu berawal dari SMS siang-siang dari seorang teman. Intinya sih berbagi ide. Dan ide yang menarik buat saya dari SMS itu adalah topik trauma pada laki-laki. Hmmmm.. Pikir-pikir-pikir, nggak dapat-dapat deh. Berikutnya, masih dengan teman yang sama, muncullah terminologi tentang TEMAN. Dan soal topik yang ini sudah saya posting di tulisan terpisah.
Nah, ketika mulai menulis awal-awalnya tulisan tersebut, topik yang ada hanya trauma pada laki-laki. Kata teman itu, menarik juga kalau saya membuat tulisan dengan topik itu. Entah mengapa, obrolan yang lebih aktual--tentang teman--mendadak masuk di tulisan itu. Saya juga bingung, lha kok jadi begitu. Hehehe..
Tapi eniwei, saya puas dengan hasil tulisan itu. Sejak membaca RANGGAMORFOSA bertahun-tahun silam, saya sudah sangat ingin membuat tulisan dengan ending macam itu. Ceklah tulisan-tulisan di blog ini, nggak ada yang endingnya macam itu. Hmmm.. setidaknya saya sudah dapat triknya. Hehe.. Semoga bisa buat belajar lagi mengisi jam-jam galau sepulang kerja. Monggo dicek disini, semoga rasanya sama.
Jadi mana yang curhat, mana yang fiksi? Sepenuhnya tulisan itu fiksi. Tapi tentu diinspirasi oleh cerita-cerita yang masuk ke telinga saya. Lha wong saya saja nggak pernah nonton film Korea utuh full je. Hehehe..
Lha mbok ada gitu ya, yang tertarik baca blog ini terus nawari bikin buku.. wkwkwkwk.. Kata orang Batak, "ANGAN-ANGAN PARSENDOL" itu. Gapapa dink, masih dengan perspektif awal, blog ini hanya soal kerinduan saya untuk kembali bergelut dengan passion.
My passion is writing :)
Ranggamorfosa itu novel kan?
ReplyDelete