Kalau kita jalan ke perumahan misalnya, tampak rumah baru, kata kita? Wuihhhh.. Mantap ya...
Kalau kita jalan ke parkiran, ada mobil baru, kita bilang? Wuihhhh.. Coba saya punya..
Kalau kita jalan ke parkiran, ada mobil baru, kita bilang? Wuihhhh.. Coba saya punya..
That's!
Kalau ada yang baru, kita selalu hendak ke arah sana.
Apakah yang baru itu selalu baik dan oke?
Hey dude! Belum tentu!
Coba rumah baru, belum teruji, siapa yang bilang atapnya nggak bisa bocor, siapa yang jamin dindingnya nggak retak? Kita cek dari luar memang menarik dan otomatis pengen masuk. Malah kadang kita begitu sambil menjelek-jelekkan sesuatu yang kita punya.
Yang baru itu selalu tampak menarik, tapi tidak selalu sama menariknya ketika kita memutuskan nyemplung kesana.
Baiklah kita perlu berpikir besar. Apakah milik kita, yang kita kerjakan sekarang, sudah benar? Barulah kita berpikir, untuk masuk rumah baru atau eksplorasi mobil baru. Pastikan kerja yang kita lakukan sudah benar, dan jangan selalu menjelek-jelekkan masa lalu. Bagaimanapun masa lalu adalah pembentuk. Menjadikannya referensi itu sudah bagus.
Intinya sih, jangan langsung silap mata melihat sesuatu yang BARU, karena BARU tak selalu bermakna BAGUS. Dan BARU belum tentu lebih baik daripada yang kita kerjakan SEKARANG tanpa passion. BARU akan menjadi sempurna ketika kita punya modal bagus untuk masuk, dan kemudian ikut membantu menjadikan si BARU itu menjadi establish.
Begitu menurut saya :)
No comments:
Post a Comment